Wednesday, 27 July 2011

Hari Hepatitis Sedunia 2011: Menobatkan Duta Hepatitis Sekolah

Ikatan Dokter Anak Indonesia mengadakan “Seminar Nasional Peduli Hepatitis: Bentuk nyata partisipasi Duta Hepatitis Sekolah” di Lima kota besar di Indonesia.
Jakarta, 25 July 2011 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyelenggarakan Seminar edukasi hepatitis di lima kota besar di indonesia sebagai bentuk sumbangsih organisasi profesional kesehatan indonesia bagi komunitas sekolah. Hal ini dilakukan bertepatan dengan momen peringatan World Hepatitis Day (WHD) 2011 yang jatuh pada tanggal 28 Juli 2011 ini , kegiatan ini dilakukan di lima kota besar di Indonesia yaitu: Denpasar, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Medan.
Bersamaan dengan seminar nasional edukasi peduli hepatitis ini di luncurkan juga Gerakan Duta Hepatitis Sekolah, sebagai bentuk sumbangsih bagi komunitas sekolah dasar. Diharapkan para peserta yang hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan seminar dapat berperan secara senantiasa dalam memberikan dan menyebarluaskan informasi penting dan benar tentang pencegahan hepatitis ini dilingkungannya masing – masing, baik itu di sekolah, keluarga, dan masyarakat secara umumnya.
Tema dari acara ini adalah  Act to fight Hepatitis”, tema dibuat dengan tujuan menumbuhkan ‘sikap’ kebersamaan, sehingga setiap bagian dari sekolah menyadari bahwa mereka memiliki perannya tersendiri untuk menyelamatkan sesama, khususnya anak-anak dari bahaya Hepatitis. Tema ini akan diumumkan secara khusus kepada kepala sekolah, guru dan POMG sehingga mereka dapat menyadari bahwa peran tindakan nyata mereka penting untuk menyelamatkan anak-anak. 

Indonesia merupakan daerah endemis Hepatitis A dan anak usia ≥ 2 tahun sebagai salah satu populasi berisiko tinggi tertular dengan mudah. Risiko tertular hepatitis A dari makanan dan minuman jajanan yang tercemar pun semakin tinggi. Menurut CDC, vaksinasi hepatitis A telah menurunkan angka kejadian penyakit secara dramatis.

Di seluruh dunia, 350 juta orang terinfeksi hepatitis B. Penderita hepatitis B umumnya tidak punya keluhan, tidak merasa sakit, dan tidak tahu bahwa dirinya telah terinfeksi. Akibatnya, penderita bisa menyebarkan virus kepada orang lain tanpa disadari. Sedangkan Hepatitis B adalah penyakit liver (hati) yang sangat menular dan dapat menjadi kronis serta menginfeksi tubuh seumur hidup sehingga menyebabkan kanker hati. Perbedaannya dengan dewasa, Sembilan dari 10 bayi yang terinfeksi hepatitis B akan terus membawa virus hepatitis B (menjadi kronis) seumur hidupnya dan menimbulkan komplikasi sirosis hati dan kanker hati di kemudian hari. Oleh sebab itu pencegahan sejak dini perlu dilakukan. Imunisasi hepatitis B perlu diberikan saat lahir (kurang dari 24 jam), agar dapat memutus rantai infeksi virus hepatitis B dari Ibu yang menderita hepatitis B ke bayinya sekaligus mencegah hepatitis B kronis, sirosis hati, dan juga kanker hati.

Untuk memastikan pesan pentingnya waspada terhadap penyakit Hepatitis lebih tersosialisasikan di lingkungan sekolah, diadakan program pendukung yaitu lomba poster dan karya tulis mengenai Hepatitis bagi siswa-siswi sekolah dasar yang akan dilombakan di tingkat lokal dan nasional.

Semua kegiatan tersebut merupakan “awareness” IDAI kepada masyarakat tentang pentingnya upaya promotif dan preventif terhadap penyakit hepatitis. Mari kita menyiapkan anak yang sehat untuk Indonesia sehat. Demikian diungkapkan oleh Dr. Badriul Hegar, Ph.D, Sp.A(K), Ketua Umum Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia.