Saturday, 25 June 2011

6 Strategi Klasik Dalam Bisnis

1. Pisau Cukur dan Silet

Strategi ini juga sering disebut strategi "umpan dan kait". Strategi ini adalah menjual produk induk awal pada harga rendah, kemudian mencetak uang lewat barang konsumsi yang harus terus dibeli untuk bisa terus menggunakan produk awal tersebut.

2. Loss Leader

Loss leader adalah barang yang dijual di bawah ongkos produksi untuk merangsang penjualan lain demi menangguk laba. Supermarket sering menggunakan teknik ini dengan mengiklankan sejumlah barang pada harga di bawah ongkos produksi demi menarik pelanggan dan menciptakan kesan harga murah. Supermarket mengharapkan pelanggan biasa akan membeli barang-barang lain pada saat yang sama, entah itu demi kemudahan atau karena citra "harga murah" yang diciptakan oleh loss leader, dan laba dari barang-barang lain ini pun akan lebih dari cukup untuk mengganti kerugian dari penjualan loss leader.

3. Southwest Airlines

Southwest airlines mulai terbang perdana pada tahun 1971 di AS. Misinya adalah membuat terbang lebih murah dibandingkan berkendara dari satu titik menuju titik lain. Komponen utama dari strategi berbiaya rendahnya mencakup operasional yang ramping, seperti tidak ada makanan di pesawat dan tidak ada kursi kelas bisnis atau kursi kelas satu, ditambah produktivitas tinggi, seperti pergantian keberangkatan (turnaround)  yang cepat untuk meminimalkan waktu yang dihabiskan pesawat di darat. Digabungkan dengan layanan pelanggan dan pemasaran yang efektif menjadikan Southwest salah satu maskapai paling menguntungkan di dunia dan juga mendorong ledakan pertumbuhan pasar karena tawaran tarif murah.

4. Siap, Tembak, Bidik

Strateginya adalah memperkenalkan banyak produk baru dengan cepat seraya berharap satu atau lebih dari produk-produk itu pada akhirnya akan sukses. Tingkat kegagalan yang tinggi diterima sebagai prasyarat untuk memampukan pengenalan terhadap produk pemenang.

5. Pihak Pelopor 

Terkadang keunggulan signifikan bisa didapat dengan menjadi pemain penting pertama, atau salah satu yang pertama, yang memasuki pasar baru. Namun, strategi pelopor harus diterapkan dengan hati-hati. Masuk pasar paling awal memiliki risiko dan ongkosnya sendiri: litbang, edukasi pasar, biaya hukum, dan banyak hal lain.

6. Bundling

Strategi menjual produk atau layanan terkait sebagai satu unit ("satu bundel") yang seringnya, tapi tidak selalu berharga total lebih murah daripada jika membeli produk itu secara terpisah.

No comments:

Post a Comment